[NEWS] Debat Global Warming


Posting ini diambil dr FORUM IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dan di tulis oleh Pak Awang Satyana. Posting ini sudah cukup lama, tetapi lebih baik di post dr pada tidak sama sekali.

Oleh Awang HS

Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika dalam mengumpulkan data yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. Buku ini sekaligus juga menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore menganalogikan kepeduliannya kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya kepada keluarganya. Komentar Al Gore : “In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth’s climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pumpgreenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful.2 Climate naturally varies over time, so any change we’re seeing now is just part of a natural cycle.” (hal. 312).
Komentar Al Gore : “
Climate does not naturally (extremely) change. By studying tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide a record of past climates, scientists know that changes in climate, including abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural climate variation. More CO2 in the atmosphere means warming temperatures.

Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun.

Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin “membenturkannya” dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi Desember 2007. Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip “starting from first principles when examining a controversial topic is always a good approach”. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan teori adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar Matahari.

Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia (anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang.

Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi.

Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi tentang global warming.

Misconception 1 “Scientists disagree about whether humans are causing the earth’s climate to change.” (hal. 308).
Komentar Al Gore : “
In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth’s climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful.”

Misconception 2 Climate naturally varies over time, so any change we’re seeing now is just part of a natural cycle.” (hal. 312).
Komentar Al Gore : “
Climate does not naturally (extremely) change. By studying tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide a record of past climates, scientists know that changes in climate, including abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural climate variation. More CO2 in the atmosphere means warming temperatures.

Di luar perdebatan itu, yang terbaik yang kita lakukan adalah mendukung dan melaksanakan secara pribadi dan keluarga usaha2 untuk menghemat energi. Sekecil apapun usaha ke arah itu akan tetap lebih baik dibandingkan ketidakpedulian. Hal2 kecil berikut adalah contoh usaha2 yang bisa kita lakukan : jangan boros menggunakan listrik di rumah, jangan boros menggunakan BBM, jangan boros menggunakan kertas. Usaha kecil yang akan berarti besar bila dilakukan konsisten dan masal.

Tulisan ini diposting oleh Awang HS pada tanggal 9 Januari 2008 di iagi-net.

.thx.

[Daily] Geologi sebagai jurusan berprospek sangan baik


Posting ini saya tulis diambil dari berbagai sumber dari artikel dan blog org di internet, saya rangkum menjadi satu untuk menjelaskan prospek dunia kerja seorang Geologist di masa yang akan datang.

jurusan Geologi dan Geofisika memiliki prospek bagus dan tidak sekedar mendapat kerjaan. Maklum, jurusan ini bukan jurusan yang bisa dipelajari dengan pengalaman. Jadi, anda tidak ada saingan lagi.Maklum, untuk jurusan lain masih bisa dibolak-balik. banyak yang changing career. Insinyur teknik kimia bisa aja menjadi insinyur kontrol yang biasanya ditempati teknik fisika dan elektro begitu juga sebaliknya. Progammer malah lebih luas cakupannya. Design engineering juga bukan hanya bisa dikuasai teknik sipil. Rotary engineering juga bukan hanya bisa didapatkan anak teknik mesin. Jadi hampir semua bidang bisa ditukar2 profesinya. Kecuali Geologi. Hanya orang geologi dan geofisika yang ngerti. Makanya kalo ada seorang geologis mengundurkan diri dari perusahaan, perusahaan akan bingung karena sulit cari pengganti. Hal ini mungkin beda dengan bidang lain.

Bagi perusahaan minyak seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEI), kehilangan tenaga senior geologist sebanyak itu tentu menjadi persoalan yang cukup serius. Pasalnya, senior geologist adalah orang kunci di bisnis perminyakan. Mereka terutama bertugas untuk mendapatkan ladang-ladang minyak baru. “Jiwa perusahaan minyak itu ada di geolognya. Tanpa mereka, tentu perusahaan sulit mengetahui letak sumber minyak yang ada,” ujar Ridwan Jamaludin, sekjen Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Pada level pengambilan keputusan pun, posisi geolog sangat berperan. Sebab, seperti pada keputusan melanjutkan pengeboran atau tidak saja, masalah besarnya cost yang akan ditanggung harus benar-benar diperhitungkan.

Celakanya, tidak banyak orang yang berprofesi sebagai senior geologist. Mencetak tenaga ahli di bidang geologi tidak bisa instan. Untuk menjadi seorang geolog senior andal, seseorang harus terlebih dahulu berhasil menempuh pendidikan tinggi di jurusan ilmu geologi. Kemudian, ia juga harus sukses menangani berbagai proyek penambangan selama belasan tahun. Maka, seiring dengan kenaikan harga minyak dan komoditas pertambangan dunia saat ini, banyak perusahaan pertambangan dunia “berburu” tenaga senior geologist. Oleh karena tidak mau kehilangan momentum kenaikan harga, mereka pun tak segan-segan membajak tenaga senior geologist dari perusahaan pertambangan lainnya, termasuk dari Indonesia.

Kesimpulan yg bisa di ambil, Jurusan geologi memiliki prospek yg sangat besar di beberapa tahun kedepan, karena kebutuhan energi manusia di bumi semakin lama semakin meningkat sehingga di butuhkan seorang Geologist untuk mencari sumber2 energi baru termasuk mencari energi alternative. Untuk teman2 yg sedang berkuliah di jurusan yg berhubungan dengan sumber daya energi, jangan berputus asa, terus belajar dan berkarya demi masa depan manusia dan bumi yg lebih baik

.thx.

[Daily] Dunia Kerja Geologist

Bingung rasanya kalo kita kuliah di Geologi tapi tidak tahu kemana arah dunia pekerjaan seorang Geologist

Pada umumnya Geologist diperlukan bagi bidang pekerjaan:

  1. Sumber Daya Mineral (Bahan galian Tambang)
  2. Sumber Daya Energi (Minyak Bumi, Gas alam, Batubara, Geothermal)
  3. Sumber Daya Kewilayahan (Pengembangan wilayah, potensi dan kendala wilayah, hidrogeologi, studi lingkungan)
  4. Kebencanaan Geologi (mitigasi, gerakan tanah, tsunami, gempa, letusan gunung api)

Keempat aspek di atas memerlukan kajian ilmu geologi. Para Geologist diperlukan pada bidang tersebut karena kondisi geologi permukaan suatu daerah perlu dikaji dan penting untuk diketahui agar mendapatkan data awal yang akan ditindak lanjutisesuai dengan kebutuhan 4 Aspek tersebut.

.thx.

[TOKOH] Mr. Awang Satyana


Saya memiliki seorang GEOLOGIST yg menjadi inspirator saya. beliau bernama AWANG SATYANA, berikut sepenggal postingan yang beliau tulis sendiri di milist geologi UNPAD yang saya dapat dr teman saya:
---
Saya ingin berbagi cerita sedikit. Semoga tak terlalu menyita waktu rekan-rekan Geo-Unpad yang mau membacanya. Saya menyukai kedokteran dan geologi sejak saya duduk di SMP. Buku-buku kedokteran dan geologi sudah saya kumpulkan sejak kelas 3 SMP, tahun 1979, tahun saat saya memulai membangun perpustakaan pribadi. Setiap minggu dengan uang saku sisa seadanya saya biasa membeli buku-buku bekas di pedagang loak Pasar Cihapit. Di kiosk-kiosk buku loak itu saya suka bertemu dengan Prof. G.A. de Neve, geologist Belanda berbadan besar. Di situ pula saya temukan buku-buku geologi van Bemmelen, Henry Brouwer, Umbgrove, Katili, dll. Buku2 kedokteran setebal 10 cm pun saya membelinya sebagai persiapan kalau-kalau saya jadi mahasiswa kedokteran. Tentu untuk membeli semua buku itu saya harus menabung dulu beberapa minggu.

Akhirnya, saat saya duduk SMA terkumpulah 2000 buku macam-macam. Buku-buku geologi loakan itu saya sering lihat-lihat. Dari SMP pun saya suka bermain ke museum geologi yang tak jauh dari rumah. Betapa menariknya geologi ! Saat tes masuk perguruan tinggi, saya tentu memilih Kedokteran dan Geologi, dua-duanya di Unpad. Mengapa saya tak memilih geologi di ITB ? Sebab dalam pandangan saya saat itu, lulusan geologi ITB akan jadi insinyur teknik geologi, sesuatu yang saya tak inginkan sebab saya ingin menjadi seorang ilmuwan geologi. Maka saya memilih geologi Unpad yang bernaung di bawah Fakultas MIPA, tentu bernuansa lebih ilmiah dan bukan teknik. Ternyata, baik geologi ITB maupun geologi Unpad sama saja, lulusan geologi Unpad pun saat saya lulus gelarnya insinyur pula. Lalu, saya gagal masuk kedokteran Unpad dan diterima di geologi Unpad.

Tahun 1983 saat itu. Karena menjadi dokter adalah cita-cita saya sejak kecil, saya mencoba masuk kedokteran Maranatha, diterima dan sempat kuliah satu tahun, kemudian diputuskan keluar karena biaya. Tahun 1984 saya mencoba lagi masuk kedokteran Unpad, gagal lagi, ya sudah, cita-cita menjadi dokter saya kubur. Saya ingin bertekun di geologi saja. Selama tahun1983-1988 saya kuliah geologi di dua tempat : satu di kampus (formal), satu di perpustakaan P3G (informal). Di kampus saya mendapatkan pendidikan dari bapak-bapak dosen, di perpustakaan geologi saya belajar geologi dari laporan-laporan, jurnal-jurnal, dan banyak lainnya. Pulang dari perpustakaan saya selalu mampir ke museum agar hafal ini batu ini, itu batu itu. Para petugas perpusatakaan P3G tahun 1983-1988 adalah orang-orang yang sangat berjasa buat saya (Bu Polhaupessy, Pak Ade, Pak Anton, Eutik, Teh Ani, dll...) yang tak bosan melihat saya hampir setiap hari berjam-jam di situ selama bertahun-tahun. Kalau bekerja di perpustakaan, saya pasti mencatat banyak hal penting dari bahan yang saya pelajari. Catatan-catatan di kertas bekas itu kalau ditumpuk ada satu meter tingginya. Lulus sekolah Februari 1989, saya mengirimkan surat lamaran ke 40 perusahaan dan instansi. Yang menjawab hanya empat : tak ada lowongan ! Selama setahun saya mencari pekerjaan ke sana-sini sambil bekerja paruh waktu di sebuah konsutan pertambangan di Bandung. Saya membentuk kelompok bahasa Inggris dengan teman-teman yang bertemu seminggu sekali sambil bertukar info soal bursa pekerjaan. Kelompok kecil ini kemudian ternyata sangat membantu saya saat tes wawancara dengan perusahaan yang memanggil saya.

Di ujung 1989, kesempatan datang dan saya dapat memanfaatkannya dengan baik. Saya lulus tes masuk P3G, juga lulus tes masuk Pertamina. Saya melamar ke P3G karena ingin melanjutkan sekolah sebab saat itu di P3G banyak sekali doktornya. Melamar ke Pertamina karena saya ingin dapat gaji yang lumayan. Bingung saya memutuskan, masuk ke P3G atau Pertamina ? Di P3G, saya punya banyak teman senior baik yang master maupun doktor, itu karena saya rajin ke P3G dan memberanikan diri mengobrol dengan mereka. Satu per satu saya tanya, saya mesti masuk ke mana, P3G atau Pertamina ? Jawaban sekian banyak ahli itu : jangan masuk P3G, duitnya sedikit, kesempatan sekolah pun sedang jarang (begitu kira-kira jawabannya). Maka, saya bulatkan masuk Pertamina saja. Di Pertamina tahun 1990-1997 saya sibuk sebagai seorang exploration geologist. Tahun 1991 dibuka kesempatan sekolah S2 (lalu S3), saya terpilih untuk ikut tes, datang dari Balikpapan ke Jakarta, bersaing dengan sekian belas teman2 Pertamina lain. Pulang ke Balikpapan saya diberitahukan bahwa saya tidak lulus, katanya gagal di wawancara sebab yang diperlukan adalah orang yang senang riset 100 % (saya menjawab saat wawancara saya suka riset 50 % dan operasi lapangan 50 %). Apakah hanya itu kriteria kelulusan ? Saya tidak yakin..., tetapi sudahlah, saya akan tetap mencintai geologi meskipun tidak sebagai S2 apalagi S3.

Lima tahun karier awal saya ternyata pekerjaannya serabutan dan kebanyakan pergi ke lapangan. Studi-studi geologi semakin jauh dari saya. Terus terang, saat itu saya mengiri kepada teman-teman yang ditempatkan di bagian studi geologi yang sering berdiskusi dengan ahli2 geologi S3 dari ITB atau LIPI atau tempat lain sebagai konsultan studi2 Pertamina. sementara saya, jauh di lapangan, di tengah hutan menjaga sumur2 sebagai wellsite geologist. Tetapi, saya selalu ingat kata-kata ini, kata2 yang saya temukan di lembar pertama skripsi Pak Ildrem Syafri yang saya panggil Uda Ildrem : "Lebih baik menyusul dengan diam-diam daripada membuang waktu dengan iri hati kepada orang yang berjalan di depan.".Maka, hari-hari saya penuhi dengan belajar dan belajar, hari-hari saya penuhi dengan menulis dan menulis. Tahun 1993 saya mulai menulis paper yang saya kirimkan ke PIT IAGI atau IPA; dan sejak itu saya tak bisa lagi berhenti belajar dan menulis. Saya menulis banyak hal dalam geologi sebab saya belajar banyak hal dalam geologi. Saya tetap menulis meskipun saya bukan seorang S2 atau S3, bukan seorang yang bekerja di lembaga riset, bukan seorang yang bekerja di perguruan tinggi.

Saya menulis bukan untuk mengejar nilai kum, tetapi saya menulis karena mencintai geologi dan ingin menyampaikan pikiran saya kepada khalayak ramai. Teman-teman saya yang master dan doktor di Pertamina, yang dulu sama-sama waktu tes untuk S2 dan S3 (mereka berhasil sementara saya gagal) saya amati terus publikasinya, ternyata publikasi saya jauh lebih banyak...Saya beranikan meneliti dan menulis meskipun isinya bisa bersinggungan atau mungkin ditertawakan doktor-doktor ahlinya. Lalu, tahun 1997-2000 saya dipindahkan ke JOB Santa Fe-Salawati joint antara Pertamina dan Santa Fe untuk mengerjakan Cekungan Salawati. Inilah periode yang berharga untuk saya melakukan banyak studi secara mandiri. Saya belajar dan berbuat (learning by doing). Berbagai macam studi saya lakukan di sini, mulai dari geokimia sampai struktur. Semua studi bukan diinstruksikan dari atasan, tetapi atas keinginan sendiri. Ada sekitar tujuh volume laporan studi selama empat tahun yang produktif itu. Studi-studi itu telah sangat membantu saya memahami petroleum geology secara terintegrasi. Saya makin percaya : no pain no gain. Saya juga percaya bahwa tak ada yang sulit dalam hidup ini asal mau berikhtiar, berusaha, dan ulet. Menjelang tahun 2000 dan sesudahnya mulai banyak teman yang mengambil sekolah S2, baik dibiayai perusahaan maupun biaya sendiri. Dosen2 dari ITB datang ke kantor seminggu sekali mengajari mereka. Saya tak berminat mengambilnya, saya sudah lama belajar sendiri di perpustakaan saya yang saat itu sudah hampir 5000 koleksi buku-bukunya tak termasuk ribuan paper geologi. Mengambil sekolah lagi ibarat merasa mengkhianati diri sendiri yang sudah bersumpah otodidak. Tahun 2000 saya dipindahkan ke Pertamina MPS (manajelem production sharing - asal muasal BPMIGAS sekarang). Di sini sama sekali bukan tempat riset, bukan tempat melakukan studi-studi geologi, dan sejenisnya, tetapi tempat mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan kontraktor2 perminyakan Indonesia. Banyak orang bilang bahwa di Pertamina MPS kemampuan teknis kita akan berkurang dan hilang sebab kemampuan kita tak dipakai lagi, tak mengerjakan studi lagi, hanya menilai. Benarkah begitu ? Mungkin ya mungkin tidak. Tetapi yang jelas justru di Pertamina MPS-BPMIGAS lah kecintaan saya kepada geologi makin menjadi sebab saya dikelilingi sedemikian banyak data dari seluruh Indonesia. Saya juga menerima laporan studi ini studi itu. Maka lebih dari setengah jumlah total publikasi saya, saya tulis di Pertamina MPS-BPMIGAS.

Saat ini jumlah total publikasi saya sudah 139 (56 paper untuk berbagai pertemuan nasional dan internasonal, 23 artikel untuk jurnal dalam dan luar negeri, 6 bab di dalam enam buku, 24 presentasi undangan dan pidato kunci, 21 kuliah umum/tamu di berbagai perguruan tinggi, dan 9 buku manual kursus untuk profesional) . Semua saya tulis atas nama cinta saya kepada geologi dan pengabdian saya kepada masyarakat geologi dan masyarakat awam. Tidak ada satu pun daripadanya yang saya tulis untuk mengejar kum sebab saya bukan dosen dan bukan peneliti di lembaga riset; dan tidak ada satu pun yang saya tulis untuk mengejar salary geology. Kini, di perpustakaan saya di rumah, saya dikepung oleh hampir 6500 buku. Buku-buku yang telah saya kumpulkan dari tahun 1979, hampir 30 tahun yang lalu. Itulah sekolah saya, sekolah tanpa teman, tanpa gelar, tanpa kelulusan, tetapi dengan ribuan dosen-dosen hebat yang bisa saya tanya kapan saja baik tengah malam maupun dini hari. Ujiannya adalah membuat paper-paper dan mempresentasikannya . Akan ada pertentangan yang hebat dalam diri saya kalau saya mengambil sekolah lagi, itu ibarat mengkhinati diri sendiri yang sudah bersumpah "otodidak". Hampir 20 tahun otodidak, tak gampang "mengkhianatinya" . Suatu hari saya duduk bersebelahan dengan Prof. Robert Hall, ahli tektonik SE Asia yang terkenal itu, di dalam sebuah pertemuan internasional. Saya dan Prof. Hall sama-sama presentasi tektonik Jawa Tengah. Kami berbagi kartu nama dan Prof. Hall langsung berkomentar demi melihat institusi saya (BPMIGAS), "you did your research as a hobby, didn't you ?" Ya, semuanya karena hobi, seperti juga yang Pak Herman lakukan.

Saya sudah menemukan kecintaan saya dalam geologi. Apakah keahlian geologi bisa dijadikan uang ? Tentu saja ! Tetapi bukan itu perhatian saya yang utama, uang akan mengikuti kita apabila kita punya magnet untuk menariknya. Magnet itu bernama keahlian. Saya ingin mengatakan kepada para junior saya : besarkan dulu keahlian geologimu, uang akan mengikutinya apabila keahlian itu sudah menjadi magnet Jangan membuatnya terbalik. salam,awang

---
Mengagumkan bukan??

saya harap bisa menjadi inspirasi juga buat para pembaca yg membaca postingan kali ini..

.thx.

[GEO] Struktur dan Komposisi BUMI


Berdasarkan gelombang seismic struktur internal bumi dapat dibedakan menjadi tiga komponen utama, yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).

· Inti bumi (core)

Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km. Terbagi menjadi dua macam yaitu inti luar dan inti dalam. Inti luar berupa zat cair yang memiliki kedalaman 2900-5100 km dan inti dalam berupa zat padat yang berkedalaman 5100-6371 km. Inti luar dan inti dalam dipisahkan oleh Lehman Discontinuity.

Dari data Geofisika material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri dari besi dan nikel. Atas dasar ini para ahli percaya bahwa inti bumi tersusun oleh senyawa besi dan nikel.

· Mantel bumi (mantle)

Inti bumi dibungkus oleh mantel yang berkomposisi kaya magnesium. Inti dan mantel dibatasi oleh Gutenberg Discontinuity. Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km.

Mantel atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi asthenosfer.

· Kerak bumi (crust)

Kerak bumi merupakan bagian terluar lapisan bumi dan memiliki ketebalan 5-80 km. kerak dengan mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Kerak bumi dominan tersusun oleh feldsfar dan mineral silikat lainnya. Kerak bumi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

Kerak samudra, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si, Fe, Mg yang disebut sima. Ketebalan kerak samudra berkisar antara 5-15 km (Condie, 1982)dengan berat jenis rata-rata 3 gm/cc. Kerak samudra biasanya disebut lapisan basaltis karena batuan penyusunnya terutama berkomposisi basalt.

Kerak benua, tersusun oleh mineral yang kaya akan Si dan Al, oleh karenanya di sebut sial. Ketebalan kerak benua berkisar antara 30-80 km (Condie !982) rata-rata 35 km dengan berat jenis rata-rata sekitar 2,85 gm/cc. kerak benua biasanya disebut sebagai lapisan granitis karena batuan penyusunya terutama terdiri dari batuan yang berkomposisi granit.

Disamping perbedaan ketebalan dan berat jenis, umur kerak benua biasanya lebih tua dari kerak samudra. Batuan kerak benua yang diketahui sekitar 200 juta tahun atau Jura. Umur ini sangat muda bila dibandingkan dengan kerak benua yang tertua yaitu sekitar 3800 juta tahun. Penyebab perbedaan umur ini akan dibahas pada bab selanjutnya.



Geologi Secara Umum, monggo dipilih dan di baca:

01. Pengertian Geologi

02. Cabang Ilmu Geologi
03. Struktur dan Komposisi Bumi
04. Batuan Dan Mineral
05. Siklus Batuan

06. Batuan Beku

07. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik Batuan
08. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Senyawa Kimia
09. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Mineraloginya
10. Struktur batuan beku

11. Batuan Metamorf
12. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme
13. Tipe Metamorfisme
14. Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya)
15. Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf

[GEO] Cabang Ilmu Geologi

Ilmu Geologi memiliki beberapa cabang ilmu lain yang lebih spesifik, antara lain :

1. Mineralogi
Studi tentang mineral secara megaskopis dan menentukan nama mineral dari hasil deskripsi (sifat fisik, belahan, goresan, warna, kilap, dll)

2. Petrologi
Studi tentang batuan, asal mula pembentukannya, klasifikasinya, tempat pembentukan dan pengendapannya, serta penyebarannya baik di dalam maupun di luar perut bumi.

3. Geologi Struktur (King of Geology)
Studi mengenai perubahan bentuk2 kerak bumi yg diakibatkan oleh gaya sehingga menghasilkan struktur geologi berupa lipatan, patahan, kekar, dan lain2.

4. Geomorfologi
Studi tentang bentang alam dan proses2 yg mempengaruhinya.

5. Stratigrafi (Queen of Geology)
studi tentang perlapisan batuan, penyebaran, komposisi, ketebalan, umur dan korelasi lapisan batuan.

6. Geokimia
pada dasarnya adalah studi mengenai komposisi kimia bumi. mempelajari keberadaan unsur2 isotop di bumi, dll.

7. Paleontologi
Studi tentang segala aspek kehidupan masa lampau berupa fosil baik makro ataupun mikro yg di temukan dalam batuan.

8. Geologi Terapan
Penerapan Geologi untuk kepentingan manusiapada bidang tertentu. misal: Geologi Pertambangan, Geologi batubara, Geologi Minyak dan Gas bumi, Hidrogeologi, dsb.

Masih banyak cabang ilmu geologi yg belum disebutkan, karena sesuai dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun, ilmu geologi pun mengikuti perkembangan dunia science dan technology. Cabang ilmu geologi pun semakin bertambah. jadi, saya sangat bangga menjadi seorang GEOLOGIST

= = =
masih bingung???
atau mungkin ada yg kurang,,
pembaca bisa beri saran atau kritik.
.thx.


Geologi Secara Umum, monggo dipilih dan di baca:

01. Pengertian Geologi

02. Cabang Ilmu Geologi
03. Struktur dan Komposisi Bumi
04. Batuan Dan Mineral
05. Siklus Batuan

06. Batuan Beku

07. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik Batuan
08. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Senyawa Kimia
09. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Mineraloginya
10. Struktur batuan beku

11. Batuan Metamorf
12. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme
13. Tipe Metamorfisme
14. Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya)
15. Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf

[GEO] Pengertian Geologi!!!

Secara tidak disadari pengetahuan Geologi sudah diterapkan dari sejak zaman prasejarah. Kata 'geologi' pertama kali dipergunakan pada tahun 1473 oleh Ricardh de Bury untuk hukum atau ilmu kebumian.
Kata Geologi berasal dari kata Yunani, geos berarti bumi dan logos yang berarti ilmu. Jadi Geologi adalah Ilmu yang mempelajari material bumi secara menyeluruh, termasuk asal mula, struktur, penyusun kerak bumi, proses - proses yang berlangsung selama dan atau setelah pembentukannya, dan yang sedang berlangsung, hingga menjadikan keadaan bumi seperti saat ini.

masih bingung???
atau mungkin ada yg kurang,,
pembaca bisa beri saran atau kritik.
.thx.




Geologi Secara Umum, monggo dipilih dan di baca:

01. Pengertian Geologi

02. Cabang Ilmu Geologi
03. Struktur dan Komposisi Bumi
04. Batuan Dan Mineral
05. Siklus Batuan

06. Batuan Beku

07. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Genetik Batuan
08. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Senyawa Kimia
09. Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan Mineraloginya
10. Struktur batuan beku

11. Batuan Metamorf
12. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metamorfisme
13. Tipe Metamorfisme
14. Klasifikasi Batuan Metamorf (Berdasarkan komposisi kimianya)
15. Struktur dan Tekstur Batuan Metamorf