CITRA NONFOTO
Citra nonfoto dibedakan berdasarkan:
(1) spektrum elektromagnetik yang digunakan,
(2) sensor yang digunakan,
(3) wahana yang digunakan.
Spektrum Elektromagnetik
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam penginderaan, citra nonfoto dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum inframerah termal. Jendela atmosfir yang digunakan ialah saluran dengan panjang gelombang (3,5 – 5,5) μm, (8 – 14) μm, dan sekitar 18 μm. Penginderaan pada jenis spektrum ini mengacu kepada beda suhu obyek dan daya pancarnya yang pada citra tercermin melalui beda rona atau beda warna.
2. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.
Meskipun citra nonfoto juga ada yang menggunakan spektrum tampak, citra yang dihasilkan tidak disebut citra tampak. Citra tersebut lebih sering disebut berdasarkan sensornya atau wahananya, misalnya citra RBV, citra MSS, dan citra lainnya.
Sensor
Berdasarkan sensor yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi:
1. Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal.
2. Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispektral dibuat dengan saluran sempit. Citra multispektral pada citra Landsat sering dibedakan menjadi:
a) Citra Return Beam Vidicom atau citra RBV, yaitu citra yang dibuat dengan kamera Return Beam Vidicom pada Landsat-1 dan Landsat-2. Meskipun berupa kamera, hasilnya bukan berupa foto karena detektornya bukan film dan prosesnya bukan fotografik, melainkan elektronik. Jenis ini beroperasi dengan spektrum tampak. Citra RBV pada Landsat-3 bukan lagi berupa citra multispektral, melainkan citra ganda.
b) Citra Multispectral Scanner atau citra MSS, yaitu citra yang dibuat dengan MSS sebagai sensornya. Sistem ini dapat beroperasi dengan spektrum tampak maupun spektrum lainnya, misalnya spektrum inframerah termal. Di samping citra MSS, Landsat juga ada citra MSS yang dibuat dari pesawat udara.
Wahana
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi:
1. Citra dirgantara (airborne image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara. Misalnya citra inframerah termal, citra radar, dan citra MSS yang dibuat dari udara. Istilah citra dirgantara jarang sekali digunakan.
2. Citra satelit (satellite/spaceborne image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra satelit dibedakan lebih jauh berdasarkan penggunaan utamanya, yaitu:
a) Citra satelit untuk penginderaan planet, misalnya citra satelit Ranger (AS), citra satelit Viking (AS), citra satelit Luna (Rusia), dan citra satelit Venera (Rusia).
b) Citra satelit untuk penginderaan cuaca, misalnya citra NOAA (AS), dan citra Meteor (Rusia).
c) Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi, misalnya citra Landsat (AS), citra Soyus (Rusia), dan citra Spot yang diorbitkan oleh Perancis pada tahun 1986.
d) Citra satelit untuk penginderaan laut, misalnya citra Seasat (AS), dan citra MOS (Jepang) yang diorbitkan pada tahun 1986.
No Response to "CITRA NONFOTO"
Leave A Reply