[NEWS] Debat Global Warming

Posted on 00.36 by Jurnal Geologi


Posting ini diambil dr FORUM IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dan di tulis oleh Pak Awang Satyana. Posting ini sudah cukup lama, tetapi lebih baik di post dr pada tidak sama sekali.

Oleh Awang HS

Akhir tahun lalu, kita mendiskusikan soal penyebab pemanasan global saat ini (current global warming) apakah disebabkan alam (natural) atau manusia (man-made). Saya baru saja selesai membaca buku Al Gore (2006) : An Inconvenient Truth : the Planetary Emergency of Global Warming and What We Can Do about It - Rodale, New York. Ini buku yang sangat bagus, ilmiah, sederhana dalam penjelasan, santun dalam mengelola perbedaan pendapat, dan mudah dipahami. Di dalamnya banyak sekali foto2 spektakular dan info grafis yang baik sekali. Tentu Gore punya akses luas selama delapan tahun (1992-2000) sebagai wakil presiden AS ke lembaga-lembaga ilmiah di Amerika dalam mengumpulkan data yang ditampilkan dalam buku setebal 327 halaman ini. Buku ini sekaligus juga menjadi semacam otobiografi Al Gore karena Gore menganalogikan kepeduliannya kepada lingkungan sebagaimana kepeduliannya kepada keluarganya. Komentar Al Gore : “In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth’s climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pumpgreenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful.2 Climate naturally varies over time, so any change we’re seeing now is just part of a natural cycle.” (hal. 312).
Komentar Al Gore : “
Climate does not naturally (extremely) change. By studying tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide a record of past climates, scientists know that changes in climate, including abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural climate variation. More CO2 in the atmosphere means warming temperatures.

Al Gore sangat memahami perbedaan pendapat soal penyebab gobal warming. Di bawah kepemimpinan George Bush-Dick Chenney semua yang diprakarsai soal lingkungan selama masa Clinton-Gore benar2 dibalikkan. Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa Clinton-Gore berpendapat bahwa global warming adalah masalah serius akibat manusia, sementara Bush-Chenney memandang remeh global warming dan bukan karena manusia. Di dalam buku ini, diakomodasi perbedaan2 pendapat itu, ditampilkan fakta2nya, dengan pembahasan yang menurut saya : santun.

Saya kali ini tak akan mengulas buku Al Gore terbaru itu, tetapi ingin “membenturkannya” dengan buku terbaru dari Sorokhtin et al. (2007) : Global Warming and Global Cooling : Evolution of Climate on Earth - Elsevier Amsterdam, yang ulasannya ditulis oleh Lee Gerhard di AAPG Bulletin edisi Desember 2007. Sorokhtin dkk menulis buku ini dengan prinsip “starting from first principles when examining a controversial topic is always a good approach”. Mereka mengakomodasi prinsip ini dengan ekstrim. Mereka memulai dengan teori komprehensif asal fisik dan atmosfer Bumi berdasarkan prinsip2 fisika dan geokimia. Mereka mengkuantifikasi proses2 ini dan memunculkan teori adiabatik evolusi Bumi. Perubahan iklim skala besar didekati oleh teori adiabatik evolusi atmosfer dan iklim, sementara perubahan skala kecilnya dikontrol oleh gerakan benua, daur Milankovitch, dan produk sinar Matahari.

Sorokhtin et al menolak hipotesis bahwa global warming akibat manusia (anthropogenic). Menurut mereka, berdasarkan teori adiabatik ini, emisi gas CO2 dan gas rumah kaca lainnya yang luar biasa besarnya pun tak akan mengubah temperatur atmosfer global. Mereka juga menolak teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim. Menurut perhitungan berdasarkan teori adiabatik, mereka menyimpulkan bahwa di dalam waktu 600 juta tahun, kandungan oksigen di dalam atmosfer akan menyebabkan temperatur global meningkat menjadi 80 C, sehingga Bumi tak akan layak dihuni seperti sekarang.

Sorokhtin et al (2007) telah menantang teori gas rumah kaca sebagai penyebab perubahan iklim sebab menurut mereka teori ini masih belum cukup menjelaskan perubahan itu karena itu mereka menampilkan teori alternatif berupa teori adiabatik yang didasarkan kepada sistem dinamika Bumi.

Manakah yang benar antara Gore (2006) dan Sorokhtin et al. (2007) ? Kita bisa mengumpulkan informasi dan menganalisisnya sendiri serta menentukan pendapat pribadi. Saya kutipkan dua miskonsepsi dari Gore (2006) dari 10 miskonsepsi tentang global warming.

Misconception 1 “Scientists disagree about whether humans are causing the earth’s climate to change.” (hal. 308).
Komentar Al Gore : “
In fact, there is strong scientific consensus that human activities are changing the Earth’s climate. Scientists overwhelmingly agree that the earth is getting warmer, that this trend is caused by people, and that if we continue to pump greenhouse gases into the atmosphere, the warming will be increasingly harmful.”

Misconception 2 Climate naturally varies over time, so any change we’re seeing now is just part of a natural cycle.” (hal. 312).
Komentar Al Gore : “
Climate does not naturally (extremely) change. By studying tree rings, lake sediments, ice cores, and other natural features that provide a record of past climates, scientists know that changes in climate, including abrupt changes, have occurred throughout history. But these changes all took place with natural variations in carbon dioxide levels that were smaller than the ones we are now causing. Cores taken from deep in the ice of Antarctica show that carbon dioxide levels are higher now than they have been at any time in the last 650,000 years, which means we are outside the realm of natural climate variation. More CO2 in the atmosphere means warming temperatures.

Di luar perdebatan itu, yang terbaik yang kita lakukan adalah mendukung dan melaksanakan secara pribadi dan keluarga usaha2 untuk menghemat energi. Sekecil apapun usaha ke arah itu akan tetap lebih baik dibandingkan ketidakpedulian. Hal2 kecil berikut adalah contoh usaha2 yang bisa kita lakukan : jangan boros menggunakan listrik di rumah, jangan boros menggunakan BBM, jangan boros menggunakan kertas. Usaha kecil yang akan berarti besar bila dilakukan konsisten dan masal.

Tulisan ini diposting oleh Awang HS pada tanggal 9 Januari 2008 di iagi-net.

.thx.

No Response to "[NEWS] Debat Global Warming"

Leave A Reply