E. Pengolahan Data

Posted on 07.43 by Jurnal Geologi

Data yang didapatkan dari hasil penelitian lapangan, selanjutnya diolah baik secara manual maupun secara komputasi. Pengolahan data berasal dari hasil pengamatan dan pengukuran bidang lapisan batuan, bidang sesar, liniasi dsb. Penjelasan rinci dari point E ini adalah sebagai berikut :

1. Pengolahan Data Jurus dan Kemiringan Lapisan Batuan

a). Metoda Pola Jurus Perlapisan Batuan
Data jurus dan kemiringan lapisan batuan, ditampilkan dalam bentuk simbol pada peta topografi. Selanjutnya berdasarkan jurus perlapisan, ditarik garis kelurusannya (setelah dilakukan koreksi topografi). Dengan cara ini akan diketahui beberapa hal, yaitu :

- Bagaimana pola lapisan batuannya (pola lipatan), apakah ada perbedaan antara 1 (satu) pola lipatan dengan pola lipatan lainnya.

- Ada/tidaknya sumbu lipatan, jika ada apakah lipatan tersebut antiklin atau sinklin (tandai dengan simbol sumbu lipatan), bagaimana penyebaran dan arah sumbu lipatannya, apakah lipatannya normal atau rebah (sudah ada pembalikan).

- Jika dikompilasikan dengan data jenis batuan (dominansi batuan) dan umur batuannya, akan diketahui penyebaran satuan batuannya.

b). Metoda Diagram Kontur

Data jurus dan kemiringan lapisan batuan ditampilkan dalam bentuk diagram kontur.

- Diagram kontur, yaitu pengolahan data jurus dan kemiringan lapisan batuan dengan memproyeksikan data tersebut secara stereografi. Proyeksi ini digunakan untuk memecahkan masalah hubungan sudut baik garis dan bidang di dalam ruang. Dengan cara ini selanjutnya akan diketahui gambaran dari suatu geometri lipatan dan selanjutnya digunakan untuk mengetahui jenis lipatannya (klasifikasi lipatan). Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan program “dip”.

2. Data Kekar
- Data kekar digunakan untuk mengetahui sistem tegasan yang mempengaruhi pembentukannya. Caranya dengan mengolah data kekar (jurus dan kemiringan) ke dalam bentuk diagram roset dan kontur. Kepentingan pengolahan data dengan tampilan Diagram Roset adalah untuk mendapatkan arah dominan bidang kekarnya. Hasil pengolahan data ini ditampilkan dalam bentuk diagram kipas. Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan program “Dip”.

Diagram kontur dimaksudkan untuk mengetahui posisi maksima dari seluruh data kekar yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui posisi tegasan utama (1), tegasan menengah (2) dan tegasan minimum (3). Dengan diketahuinya kedudukan masing-masing sistem tegasan tersebut akhirnya dapat menunjukan sifat tegasan pembentuk sesarnya. Harus diperhatikan bahwa pengukuran data kekar ini dilakukan pada daerah-daerah yang berada di dalam zona pensesaran.

3. Data Cermin Sesar (slicken side)

Data cermin sesar diperlukan untuk mengetahui sistem tegasan pembentuk sesar. Pengolahan data ini ditampilkan dalam bentuk diagram roset dan stereogram sistem tegasan. Diagram roset diperlukan untuk mengetahui arah dominan cermin sesarnya, sedangkan stereogram untuk mengetahui sistem tegasannya. Sistem tegasan pembentuk sesar diketahui dari gambaran stereogram, yang didalamnya menggambarkan posisi tegasan utama (1), tegasan menengah (2) dan tegasan minimum (3); arah tegasan, sifat tegasan dan gambaran streogram masing-masing cermin sesarnya. Pengolahan data dilakukan secara komputasi dengan mempergunakan program dip dan stress.

No Response to "E. Pengolahan Data"

Leave A Reply